Asal mula PERSIB Bandung

7 01 2009

Asal-Usul Persib

Sebelum bernama Persib, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Inlandsche Voetball Bond ( BIVB ) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.

Atot ini pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.

BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung ( PSIB ) dan National Voetball Bond ( NVB ).

Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub- klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana,Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.

Di Bandung pun saat itu pun sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken ( VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan “ kelas dua “. VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib dilakukan dipinggiran Bandung—ketika itu—seperti Tegallega dan Ciroyom.

Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan dipusat kota, UNI dan SIDOLIG.

Persib memenangkan “ perang dingin “ dan menjadi perkumpulan sepakbola satu- satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya.Klub- klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNU dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG ( kini Stadion Persib ), dan Lapangan SPARTA ( kini Stadion Siliwangi ). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.

Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga diseluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.

Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.

Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar diberbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta.

Pada masa itu prajurit- prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta. Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya.
Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda ( NICA ) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.

Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, decade 1950- an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953- 1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah- pindah secretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangunkan Sekretariat Persib di Cilentah.

Awal Persib memiliki gedung yang kini berada di Jalan Gurame, adalah upaya R. Soendoro, seorang overste replubiken yang baru keluar dari LP Kebonwaru pada tahun 1949. Pada waktu itu, melalui kepengurusan yang dipimpinnya, Soendoro menghadap kepada R. Enoch yang kebetulan kawan baiknya. Dari hasil pembicaraan, Walikota mendukung dan memberikan sebidang tanah di Jalan Gurame sekarang ini.

Pada saat itu, karena kondisi keuangan yang memprihatinkan, Persib tidak memiliki dana untuk membangun gedung, Soendoro kembali menemui Walikota dan menyatakan, “ Taneuh puguh deui, tapi rapat ditiungan ku langit biru,” kata Soendoro.
Akhirnya Enoch juga membantu membangun gedung yang kemudian mengalami dua kali renovasi. Kiprah Soendoro sendiri didunia sepak bola diteruskan putranya, antara lain, Soenarto, Soenaryono, Soenarhadi, Risnandar, dan Giantoro serta cucunya Hari Susanto.

Dalam menjalankan roda organisasi beberapa nama yang juga berperan dalam berputarnya roda organisasi Persib adalah Mang Andun dan Mang Andi. Kedua kakak beradik ini adalah orang lapangan Persib. Tugas keduanya, sekarang ini dilanjutkan oleh putra dan menantunya, Endang dan Ayi sejak 90-an. Selain juga staf administrasi Turahman.

Renovasi pertama dilakukan pada kepemimpinan Kol. CPM Adella ( 1953- 1963 ). Kini sekretariat Persib di Jalan Gurame itu sudah cukup representatif, apalagi setelah Ketua Umum H. Wahyu Hamijaya ( 1994- 1998 ) merenovasi gedung tersebut sehingga menjadi kantor yang memadai untuk mewadahi berbagai kegiatan kesekretariatan Persib.

Kemampuan Persib menjaga nilai- nilai dan tradisinya serta menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tentu tidak lepas dari figur Ketua Umum bukan hanya figur yang berkemampuan mengelola organisasi dalam artian agar organisasi itu terus hidup, melainkan juga figur yang mampu menggali potensi dan mengakomodasikan kekuatan yang ada, sehingga kiprah Persib dalam kancah sepakbola nasional terus berlangsung lewat berbagai karya Persib.

Persib Maju terus Pantang Mundur……RRrrrRrrRR

Source by : bobotoh





Pengertian Pengembangan Kepribadian

26 12 2008

Pengembangan Kepribadian

Makin meningkatnya persaingan profesinalisme dalam kancah bisnis modern, maka guna untuk menunjang keberhasilan dalam pekerjaan. Selain itu kemampuan untuk berinteraksi anatara individu secara efektif dan berkomunikasi dengan baik juga akan membuat seseorang menonjol diantara yang lain.

Menurut pendapat dari tokoh Crisholm bahwa “Usaha untuk membantu individu agar memahami dirinya sendiri, yaitu minat-minatnya, kemampuan-kemampuannya,hasrat-hasrtanya dan rencana-rencananya dalam menghadapi masa depa”

Sedangkan menurut G.W Allpont pengertian kepribadian adalah “Kepribadian adalah suatu organisme yang dinamis dalam diri individuang sistem psikofisiknya menentukan karakteristik, tingkah laku serta berpikir seseorang”

Gordon W. Allpont Mengutarakan criteria umum untuk menetapkan kematangan kepribadian yaitu :

  1. Perluasan diri (extension of the self)
  2. Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara objektif (self-objectification)
  3. Memiliki filsafat hidup

Sedangkan A. Moslow berpendapat bahwa setiap individu mempunai potensi-potensi. Sehingga dapat menampilkan kemampuan-kemampuan yangn unggul dalam berbagai bidang ( self actualizers) individu yang demikian ditandai oleh :

  1. Orientasi ang relaistik (realistic orientation), individu mampu mempresentasikan realitas secara efisien.
  2. Menerima diri, orang lain dan dunia (acceptance of self, other and the world).
  3. Spontanitas
  4. Berorientasi pada masalah, bukan pada diri pribadi (problem centerness, not self-centeradness)
  5. Pemencilan (detachment)
  6. Otonomi dan mandiri (autonomy and independence)
  7. Menghargai oranglain dan benda-benda lain (appreciation) responnya luwe, tidak kaku dan stereotipi
  8. Terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru (spontaneity of experience)
  9. Memiliki perasaan dsasar untuk memberi perhatian kemanusiaan (identification with man-kind)
  10. hubungan antar pribadiang mendalam ( deepness interpersonal relationship)

Carl Rogers mengemukakan 3 karakteristik tentang pribadi yang telah berfungsi penuh (full functioning person )

  1. Terbuka terhadap pengalaman baru
  2. Selalu dalam proses “menjadi” ( Becoming )
  3. Kepercaaan kepada diri sendiri.

Ada 3 faktor yang menentukan dalam perkembangan kepribadian :

  1. Faktor bawaan

Unsur ini terdiri dari bawaan genetic ang menetukan diri fisik primer (warna, mata, kulit) selain itu juga kecenderungan-kecenderungan dasar misalnya kepekaan, penesuaian diri.

  1. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan seperti sekolah, atau lingkungan sosial/ budaya seperti teman, guru dll. Dapat mempengaruhi terbentuknya kepribadian.

  1. Interaksi bawaan serta lingkungan

Interaksi ang terus menerus antara bawaan serta lingkungan menyebabkan timbulnya perasaan AKU/DIRIKU daslam diri seseorang.

Urutan Hirarki Kebutuhan :

Kebutuhan dasar (biologis), seperti : sandang, pangan, jasmani, dan badaniah.

Kebutuhan akan rasa aman

Kebutuhan akan kasih saying

Kebutuhan akan harga diri

Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri .

Tanggung Jawab Pribadi

Anda mempunyai tanggung jawab pribadi jika anda percaya bahwa hasil perbuatan anda ini ditentukan oleh faktor-faktor di dalam diri anda sendiri.

Ciri-ciri orang yang mempunyai rasa tanggung jawab pribadi yang tinggi:

Mengerjakan Pekerjaan yang diberikan kepadanya secara tuntas

Selalu berusaha untuk menghasilkan yang terbaik

Merasa bertanggung jawab atas semua yang dihasilkan, baik yang buruk atau yang baik

Sering menyalahkan diri sendiri, kalau ada hal-hal yang salah.

Sumber : Pengembangan Kepribadian ( Euis Winarti )





Introspeksi Di tahun Baru

26 12 2008

INTROSPEKSI DI TAHUN BARU

Asslamaamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji bagi allah swt yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kita, kita tengah bergerak memasuki tahun baru dalam suasana yang sudah semestinya menyadarkan bangsa ini dari keterlanaan yang selama ini memasung diri, menengok segala kekeliruan dan kesalahan yang pernah kita perbuat, kemudian kita berazam memperbaiki diri dengan mengingatkan iman dan kesadaran kita kepada allah swt dan rosul saw, baik individu maupun kelompok.

Sebagai selama ini, memang bangsa kita tidak lagi sebuah bangsa yang mencerminkan nilai-nilai islami. Meski indonesia adalah umat islam terbesar di dunia, ruh islam nyaris tidak tampak dalam prilaku bangsa ini. Sesama rakyat saling gasak, para pejabat saling gosok, sementara ulama saling bergesekan, sehingga permasalahan-permasalahan bangsa yang mengemuka sejak tahun 1998 tidak pernah selesai. Meski berbagai cara dan upaya sudah di tempuh, sebagai ijtihad agar bangsa ini bebas dari belenggu ketidakberdayaan, tetapi hasilnya belum sejalan dengan yang diharapkan.

Sementara itu alam pun dipaksa menjadi kambing hitam atas segala kekacauan yang terjadi, seperti banjir rutin, longsor, gempa dan berbagai bencana alam yang lainnya, bukannya disikapi sebagai kesalahan kita namun yang di populerkan justru sebuah apologi “alam sudah tak lagi bersahabat dengan kita” mungkin karena mata batin kita tidak tajam, sebab kerak dosa yang demikian tebalnya menghijabnya.

Di tahun baru ini sudah saatnya bangsa kita bangsa indonesia untuk beralih cara memperbaiki keadaan negeri ini . yaitu dengan mengerahkan kekuatan rohani sebagai manifestasi segenap rasa husnudzon kita bagi kelapangan rahmat yang akan dilimpahkannya, untuk itu, hanya dengan kekuatan dzikirlah yang mampu menggerakan semua itu, ternyata dzikir yang terintegrasi dengan segala ketulusan juwa dan rasa tunduk atas aturan-aturan yang telah di tetapkan allah swt.